Selasa, Januari 13, 2009

Pecinta Alam atau Penikmat Alam

Mungkin kita tidak asing lagi dengan istilah Pecinta Alam/anak alam yang dalam bahasa saya merupakan komunitas yang minoritas dan mempunyai orientasi tidak jelas serta malah membingungkan.
dibenak saya pecinta alam yang ada sekarang merupakan komunitas yang suka camping, pergi ke goa, panjat dinding, arung jeram, naik gunung dll kesemuanya ini menunjukkan banyak kegiatan organisasi ini tidak peduli dengan kelestarian lingkungan.
Orientasinya apa?
Sepengetahuan saya di Idonesia ini sangat banyak organisasi yang menamakan dirinya Pecinta Alam. bayangkan saja apabila satu Universitas memiliki beberapa Fakultas, dan setiap Fakultas tersebut rata-rata mempunyai Pecinta Alam di kalikan dengan universitas yang ada di Indonesia baik yang negeri maupun swasta. Bisa dibayangkan organisasi ini sangat banyak jumlahnya, belum lagi sispala yang notabene anak SMA serta pemuda-pemuda yang juga turut andil dalam mendirikan organisasi ini.
Yang perlu kita bicarakan disini adalah apa sih orientasi dari pecinta Alam yang ada di Indonesia? Penikmat Alam atau memang benar-benar turut andil dalam melestarikan lingkungan??? pasti kita bingung, di satu sisi mereka bernama pecinta alam tapi disisi lain kegiatan mereka bantak yang tidak menyentuh dengan kegiatan melestarikan lingkungan.
Kebingungan saya seperti ini, pecinta alam tumbuh subur di Indonesia tetapi laju kerusakan lingkungan kita sangat parah, hutan tambah hancur, global warming, hewan langka kita habis, perkebunan kelapa sawit sekala besar merajalela, ilegal logging, privatisasi air, ilegal mining, abarasi dll dan masih banyak lagi kerusakan di bumi kita ini yang di akibatkan oleh manusia. Jadi bila di bikin grafik perbandingan, perbandingannya terbalik. mengapa demikian? pecinta alam tumbuh subur di Indonesia tetapai laju kerusakan lingkungan kita sangat parah. Apabila di ambil kesimpulannya: dengan adanya pecinta alam, tidak signifikan dalam menekan laju kerusakan lingkungan dan berarti percuma mereka ada dengan label PECINTA ALAM.
Beberapa minggu kemaren saya sempat geli dan prihatin ketika melihat sebuat tema kegiatan sebuah organisasi pecinta alam yang saya lihat di salah satu kampus universitas ternama di Indonesia dengan judul "Lomba mewarnai Lingkungan" serta "Pendidikan Lingkungan Untuk Anak Usia Dini". Sepintas mereka kreatif tapi disisi lain kegiatan ini tiadak bermanfaat bagi kelestarian lingkungan ini. okelah untuk lomba mewarnai lingkungan mungkin masih bisa diterima oleh akal, karena memang mereka masih anak-anak dan suka menggambar. Tetapi untuk tema "Pendidikan Lingkungan Untuk Anak Usia Dini"kayaknya lucu. mungkin mereka beranggapan dengan kegiatan seperti itu dan ditujukan kepada anak-anak, akan menjadi aset masa depan untuk menjaga dan merawat lingkungan kita, mungkin harapannya seperti itu. tapi apakan kita sadar dengan laju deforestrasi hutan kita 3,8 juta/Tahun (Menurut Badan Planologi departemen Kehutan RI) ini setara dengan 6 lapangan bola/menitmengancam kita. apakah mereka dapat menjadi pejuang lingkuangan untuk menyelamatkan bumi ini apabila hutan telah habis! bull shit. rasanya tidak mungkin dengan laju kerusakan hutan 3,8 juta/tahunkarena dengan laju kerusakan ini pada tahun 2015 hutan kita habis!. jadi kegiatan ini dirasa percuma serta provit oriented.
Dengan adanya fakta tersebut rasanya Pecinta Alam perlu ganti naman dengan Penikmat Alam. cukup dengan naik gunung, caving, rafting etc sudah cukup tanpa terbebani dengan dengan melestarikan alam ini.
Memang harusnya seperti itu karena sepengetahuan saya dan kalau mereka mau ngaku(pecinta alam) kegiatan yang dilakukan pecinta alam banyak bernuansa Petualangan dan lomba-lomba dan sangat sedikit yang berbau melestarikan alam ini seperti konservasi, reboisasi, mempengaruhi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak terhadap lingkungan, advokasi lingkungan. mungki kalau dibikin persentasenya 95% orientasi ke lingkungan dan 5 % untuk kelingkungan. kalau dibalik gimana kang? 95% kegiatan bernuansa lingkungan dan 5% untuk kegiatan petualangan. dengan seperti ini hobinya masih tersalurkan dan alamnya menjadi lestari.
salam
pamboedi